Infranexia Mesin Pendapatan Baru Telkom yang Siap Kejar Telkomsel
Telkom Fokus Kembangkan Infranexia
PT Telkom Indonesia (TLKM) menaruh harapan besar pada anak usahanya, Infranexia, agar mampu mengejar pendapatan Telkomsel. Langkah ini muncul setelah Telkom memutuskan untuk memisahkan sebagian aset fiber optic ke entitas baru ini. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat struktur perusahaan, sekaligus membuka peluang bisnis baru yang lebih fokus.
Telkom menekankan bahwa pemisahan aset ini bukan sekadar administratif, tetapi strategi nyata untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar infrastruktur digital. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan kontribusi pendapatan dari lini bisnis infrastruktur digital secara signifikan.
Infranexia sebagai Motor Pertumbuhan
Telkom menempatkan Infranexia sebagai unit yang fokus pada layanan wholesale fiber connectivity. Strategi ini bertujuan agar kontribusi pendapatan Infranexia dapat mendekati kinerja Telkomsel dalam beberapa tahun ke depan.
Direktur Strategic Business Development & Portfolio menegaskan bahwa pertumbuhan Infranexia menjadi target utama hingga 2030. Telkom juga ingin memastikan bahwa kontribusi dari Telkomsel tetap stabil, tetapi porsi pendapatan dari Infranexia dapat semakin seimbang. Dengan model bisnis yang lebih fokus, Infranexia dapat menarik lebih banyak mitra strategis dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.
Spin-Off Aset Fiber Nilai dan Dampak Strategis
Telkom telah memulai proses pemisahan aset fiber optic tahap pertama ke Infranexia. Tahap ini mencakup sekitar 50% aset dengan nilai awal mencapai Rp35 triliun, dan diproyeksikan hingga Rp90 triliun setelah proses selesai.
| Aspek | Detail |
|---|---|
| Entitas baru | PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia) |
| Jenis aset | Wholesale fiber connectivity |
| Nilai tahap 1 | Rp35 triliun |
| Total proyeksi | Rp90 triliun |
| Target akhir | Layanan infrastruktur digital nasional |
Tabel di atas menunjukkan bagaimana Telkom membagi strategi pertumbuhan melalui pemisahan aset yang jelas dan terfokus. Spin-off ini memungkinkan perusahaan mengelola aset fiber dengan lebih efisien, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas cakupan jaringan hingga wilayah yang sebelumnya belum terjangkau.
Potensi IPO dan Ekspansi Bisnis
Selain mengejar pendapatan, Telkom membuka peluang Infranexia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO di masa mendatang. Namun, keputusan IPO masih dikaji agar struktur perusahaan lebih solid dan menarik bagi investor.
IPO menjadi salah satu opsi untuk memperkuat transparansi keuangan dan mempermudah akses modal bagi ekspansi bisnis. Dengan kesiapan yang matang, Infranexia bisa tumbuh lebih cepat, meningkatkan daya saing, dan memperluas jangkauan layanan digital di seluruh Indonesia.
Dampak Positif untuk Industri Digital Indonesia
Transformasi Telkom melalui Infranexia memiliki efek signifikan pada ekosistem digital nasional. Infrastruktur fiber optic menjadi tulang punggung layanan digital modern. Dengan pengelolaan yang lebih fokus, Infranexia dapat memperluas layanan hingga wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Selain itu, strategi ini memungkinkan Telkom mengoptimalkan aset digital, menekan biaya operasional, dan membuka peluang bisnis baru. Kontribusi pendapatan dari infrastruktur digital akan meningkat, sehingga perusahaan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis telekomunikasi selular. Pendekatan ini menjadikan Telkom Group lebih solid, berkelanjutan, dan siap menghadapi era digital yang terus berkembang.
Kesimpulan
Telkom menegaskan visi panjangnya melalui spin-off dan pengembangan Infranexia. Dengan target pendapatan yang terus meningkat, Infranexia diproyeksikan menjadi mesin pertumbuhan baru yang mendekati kontribusi Telkomsel. Strategi ini memperkuat dominasi Telkom di sektor infrastruktur digital sekaligus membuka peluang investasi dan ekspansi bisnis yang lebih luas. Transformasi ini memastikan Telkom siap bersaing di era digital dengan struktur bisnis yang lebih efisien dan fokus.