Wednesday, April 23, 2014

Back to blogging ....

Helo ....

Dah lama bener ga update blog. Karena udah ada FB, twitter, & IG. Tapi gara-gara sering ngebacain blognya Felicia jadi kepengen ngeblog lagi. Mudah-mudahan ngga cuma anget-anget t*i ayam aja yah.. hahahaha.




Tuesday, November 20, 2012

A Great 10 Years With You

** 10 years of marriage + 5 years of dating and a few months getting to know each other **


Well, it has been 10 years since we said “I Do” and a lot of things has passed as we go through our marriage journey. It sure has a lot of good things and not-so-very good things in between. Some sad things happened along the way, with more happier moments. Sure thing, marriage is not like a walk-in-a-park. It really takes two to tango.

However I’d like to share a few things I’m grateful for on this 10-year journey with hubbie:

1. Hendi, my hubbie, of course. In times, I’ve learned a lot about Acceptance, that is accepting & love the imperfections of the person I chosed to spend the rest of my life with. Hey, I’m not perfect, either. Despite his imperfections , I can’t name anybody better for me, than him.

2. Our children. Three beautiful children: Darrent, Aubrey, and Denzel. Yes, they are handfulls at times, but overall we manage.

3. My mother-in-law. I think she’s the best Mom-in-law that anybody could ever ask for. I know in a lot of cases, mom-in-law & dauhgter-in-law do not get along very well. But in our situation, we manage to get along just fine. I think, respect & understanding, both ways, really plays a big role in this part, especially when we’re living together under one roof. And also knows your boundary. I don’t have a hard time on this matter. I consider myself as lucky on this Mom-in-law department ;)

4. Our new house. Yes, we’re finally finished up getting our house built. I guess it’s just a matter of time that we finally settled. On our early years of marriage, I’ve been wondering, if we, ever, get to have our own place to live, or are we going to stay in his parents house forever. At the time, having our own place looked so far beyond our reach. But then looking back, things were falling into their places, or not, and before I knew it, we moved into the new house.

5. His business. It had always been his dream to have his own company. I could tell early on, even when we were just started college, that he pretty much knows what he wants. I mean, he’s a little beyond his age in looking into the future. Bottom line, his business is growing, and it is my duty as his wife to support him from the back. Having his own business, however, do comes with drawbacks. From late-night meetings, to weekend work, he has to sacrifice his time with family in order to maintain & build-up his business. I really appreciate what he does for us, eventhough I mad at him at times when he comes home late at night & has to work on weekends. So a lot of times, I just suck up my sadness & take the kids out to the Mall.

6. Moving back to Indonesia in 2004. Even though at the time, it wasn’t very clear of what we were going to do here after we came back from the US. Since then, Indonesia is home for us, again. And here we are, in Indonesia, we are growing into a family.

7. My parents. Of course I have not forgot about them. They are the very support system I can always rely-on to.

8. Our 10th year anniversary get-away, or so we call it “second honeymoon” to Bali. I believe that marriage also needs nourishment. It doesn’t grow by itself. As time pass, we also grow. Just make sure that we don’t grow apart. Lately, we’ve been so busy with work, daily routines, the kids and their school and moving-in to a new house. I saw this as a perfect moment to take a break, sit back, and reflect on our journey on the last 10 years together, also the last but not least, to keep the fires up between us ;)

I’m just so grateful that I’ve been blessed with somebody that I can call my lifelong partner, my best friend, my buddy, my other-half, and my partner-in-crime for life that God gave me for the last 10 years and looking forward for many more years to come.

Happy 10th Anniversary, Hon! Love you even more.


Image

FootNotes:
We were actually got married on November 15, 2002 in the United States. Then, after we came back to Indonesia for good, we got married (again) in a Catholic church and received the Holy Matrimony sacrament. And as for our parents request, we also had the wedding reception held on November 21, 2004.     Mark 12:28-34 "Therefore what God has joined together, let man not separate."

Friday, May 11, 2012

Updates ... Setelah 1.5 tahun

Haloo pembaca setia.... huahaha. Mikir-mikir apa masih ada yang baca blog gue yang udah debuan & ditumbuhin alang-alang gini. Udah satu setengah tahun nggak posting, bayangin aja.


Terakhir cerita tentang anncouncement hamil ketiga, sekarang si anak ketiga udah mau ulang tahun pertama. Bener-bener FB, twitter & bbm mengalahkan the power of blogging buat gue.

Anyway, all is well, if you ask. Sibuk nggak sibuk, mesti sok sibuk biar nggak dibilang pengacara. Hahaha.

Darrent sekarang udah mau naik kelas 2 SD, bentar lagi final test. Puyeng juga gue bantuin pelajaran sekolahnya. Tapi makin kesini makin bagus koq dia dengan penyesuaian dari TK ke SD-nya. Cuma bagian pelajaran Mandarin aja gue nyerah. Gue masukin dia les Mandarin. Tapi emang sepertinya menurut observasi gue, Mandarin di sekolahnya emang tergolong susah.

Kalau subject yang lain kayak Math, English, Bahasa itu sih gue bantu dari rumah aja. Sama yang hafalan lainnya. Wuih jadi guru anak itu ga gampang loh. Apalagi anak sendiri, emosi cepet banget naiknya. Mana si Darrent juga angot-angotan pula. Too much to comment on that.

Si Aubrey, sekarang udah bawel bisa atur-atur gue ini itu. Tapi kalo dilihat, wataknya dia lebih keras daripada kokonya. Meski si koko juga uda bikin gue kewalahan. Tapi si Aubrey ini secara cewek, yah agak beda juga gue handlenya. Kalo gue kerasin, nanti dia bisa jadi kasar sama orang. Lagipula kl dikerasin, die bisa langsung nangis kenceng & gue ngerasa dia nanti bisa ngebales. Kalo lagi ngga moody, biasa deh sok kepo ikut-ikutan gue. Entah bajunya dimatching, ato sok genit rambutnya diapain lah. Bedeuuhh, cewek emang rempong ya. Dari kecil aja udah keliatan. Hahaha

Yang terakhir si Denzel. Bulan depan dia bakalan umur setahun.

Emang tiap anak itu unik ya. Yang ini pun agak beda dari koko & cicinya. Sepertinya dia juga menuntut perhatian yang sama dari kita. Maksudnya, biar dia masih bayi pun, Denzel dah ngerti gimana cara minta perhatian dari kita biar kita ga cuma perhatiin yang gede aja.

Mulai dari bayi yang tidurnya tuh nggak awet, bentar-bentar bangun, mesti digendong / dipangku baru awet tidurnya, sampai sekarang udah mulai belajar jalan pun ga mau ditinggal. Kudu ada orang yang perhatiin dia. Kalo dilihat ga ada yg perhatiin dia, dia langsung nangis deh. Mana kalo nangis, ato kemauannya nggak diturutin, kepalanya suka dihentak-hentakin ke belakang. Gimana nggak serem tuh, kan takutnya bisa kejedut / jatoh ke belakang.

Makanannya pun gue yang siapin. Haha, ketauan deh, dulu-dulu gue jarang masakin buat anak-anak waktu mereka masih baby, kecuali suster lagi mudik. Kalo sekarang, gue masakin makanan si Denzel seminggu 2x, terus gue taro di cubes & di-freeze. Jadi susternya tinggal hangatin aja kalau mau kasih makan. Gimana enggak, selain gue ga mau kasih makanan instant buat si Denzel, ini anak juga nggak bisa disambi kerja. Jadi nggak bisa deh tuh susternya masak, terus si Denzel ditaro di playpen gitu. Bisa nangis teriak-teriak dia.

Jadi, daripada ikutin permintaan si suster supaya kasih Denzel makanan instant, mending gue yang masakin pagi sebelom ngantor, ato malemnya deh. Ga apa lah di freezer beberapa hari, toh gue bikinnya juga dari bahan-bahan yang fresh. Karena yang ini tipe alergi juga, jadi lebih safe juga kalo gue yang siapin makanannya.

Gampang kok, tinggal campur semua bahan-bahan dari protein: ayam/ daging/ ikan (plus tahu kalo ada) + sayur: 2 – 3 macem dengan variasi warna + beras merah. Semua dipotong kecil/ digiling / diparut. Terus dimasak pake mini rice cooker deh, kasih air yang banyak sampe limitnya. Masak sampe mateng, terus aduk, terus tambah airnya lagi sampe limitnya, terus masak lagi, biar jadi bubur gitu. Kalo udah, diblender deh. Ini kan si Denzel udah mulai bisa ngunyah, jadi gue sisain 1-2 sdm yang nggak diblender biar dia latihan ngunyah juga. Terus tinggal ditaroin di cubes gitu deh. Gue sih beli cubes di Ace yang merk Rubbermaid tuh. Pas ukurannya buat sekali makan.

Cukup kali yah ngebahas obrolan baby. Hahaha.

As for me, tiap hari biasanya ngantor bantu hubbie, terus sama tugas antar jemput les anak-anak kalau sopir lagi ngga bisa. After office-hour, kudu bantuin tugas sekolahnya Darrent. Untungnya gue dibantu ama 2 asisten yang ngurus anak, sama 1 lagi untuk urus rumah.

Image


Si Hendi gimana? Makin sibuk, yah kalo ga sibuk dia ngga akan minta gue bantuin dia untuk lebih fokus di kantor. Kadang kalo di kantor, pengen cabut buat pergi ama anak-anak. Mana si Aubrey suka ngomong Mami nggak usah ke office, di rumah aja sama Aubrey. Kadang gue suka sebel juga, kalo gue kelamaan di kantor, anak-anak sapa yang perhatiin, masa hanya sama babysitter aja.

Gitu deh obrolan panjang gajebo gue ini. Udah lama ngga ngeblog, sekali ngeblog panjang benerr. Mudah-an gue bisa rajin ngeblog lagi kayak dulu. Pengen sih rajin nulis blog lagi. Kan katanya sebagai penyalur emosi jiwa. Wkwkwk.

Friday, December 17, 2010

I'm Not Fat . . .

Itulah status terakhir FB gue. Banyak yang komen, ya iyalah, nggak usah dibilangin juga udah tau. Ada juga yang bilang, hhmm, kayaknya bukan gue yang nulis status ini nih, si Darrent kali nih. Hahaha. Dalam situasi normal, nggak mungkin lah gue tulis status kayak gitu. Sombong bener gue. Meski gue juga tau my body is not perfect.

Duuh,

Akhir-akhir ini nafsu makan gue makin menggila. Dari yang jarang supper, sekarang, kalo malem jam 9 gitu suka laper. Suka nyari makan ato sekedar minum susu ato apalah yang bisa tahan biar gue tidur ampe besok paginya.

Yang tau gue, or temenan di FB gue, dah pasti tau deh, kalo wall gw itu penuh dengan postingan gw yang mostly tentang makanan, entah itu foto ato tempat gw makan. Kalo orang tergila-gila shopping barang, kalo gue cenderung sayang spend money buat shopping yang mahal-mahal, tp mending buat makan. Gila bener deh.

Kadang kalo si Hendi kerja pulang malem, gue suka bbm dia tanya dimana, udah makan / belom. Haha, maksudnya sih kayak perhatian gitu. Tapi ada udang dibalik pertanyaan itu. Maksudnya gue mau minta dia beliin makanan apa gitu kalo dia lagi makan / mau makan diluar sebelom pulang ke rumah. Kadang dibeliin, kadang nggak. Katanya, kamu itu makan melulu sih, udah malem nih. Bla ... bla ... bla ...

Dan kebiasaan gue yang kurang bagus ini (makan melulu) jadi nular ke Darrent. Gimana nggak, kalo gue pengen makan diluar pas hari biasa, si Darrent lah yang gue ajak untuk temenin gue makan. Emang dasar dia tukang makan, ya dia mah ok aja. Cuma sebisa mungkin dia gue batesin kalo bisa makan makanan rumah aja, takut kebiasaan bok.

Yang ada bb gue jadi naik 1-2 kg semenjak makan menggila 1 bulan terakhir. Gue udah menyadari kalo perut gue membuncit gara-gara kebiasaan makan malem 2 x ini. Gue pikir, ya udah lah, ntar juga mereda. Tapi rada takut juga, takut kelepasan badan gue jadi melar. Udah susah-susah begini sejak ngelahirin Aubrey & kasih ASI ke dia, masa cuma gara-gara makan begini jadi bubar semuanya. Huaaaa ....

Sampe suatu siang, pas gue lagi mau pergi makan ama bokap nyokap & adik gue, pas gue lagi pake baju model baby doll gitu atasannya, yang perutnya agak longgar, nyokap gue nanya, "Fi, koq perutnya gendutan sih. Fifi hamil lagi ya?"

Gue jawab, "nggak Ma. Ini gara-gara makan banyak banget nih, akhir-akhir ini." Buset bok, apakah sampe segitu noticeable-nya perut buncit gue ampe nyokap gue ndiri tanya apa gue hamil / nggak. Padahal gue suka suck-in perut biar ga keliatan terlalu gendut, tapi kali ini pas lagi kelepasan, nyokap gue ngeliat. hahaha.

Kebiasaan gue selain doyan makan, yaitu mijit. Bisa 2-3 minggu sekali gue pergi mijit. Biasanya karena udah pegel-pegel sih. Kalo nggak berasa pegel, gue ngga mijit lah, sayang-sayangin duit aja, mendingan buat makan. hahaha.

Naah, pas terakhir mijit kemaren, udah 3 minggu lalu kali ya, selesai mijit pas sampe rumah, gue berasa pusing, mual, dan laper at the same time, laper karena belum makan malam. Tapi kali ini rasa pusing & mual gue ngalahin rasa laper. Sangking mual & pusing, gue musti tiduran, tapi ga bisa tidur. Mau berdiri bentar aja, udah keleyengan. Akhirnya malem itu gue nggak makan bok, sangking pusingnya.

Gue mikir, ini pasti gara-gara si mbak tukang pijit salah pijit nih, koq begini rasanya abis pijit. Sebelomnya gue nggak pernah begini setelah mijit. Pas pijit juga nggak berasa gimana-gimana. Hhhhmmm.

Gue mikir-mikir, ini gue udah sebulan nggak kontrol balik kadar HcG gue, yang gara-gara hamil anggur & kuret bulan September kemaren. Gue assume, kadar gue normal lah ya. Abisnya mayan juga sekali cek beta HcG 277rb, test tiap mingu, terus pas terakhir, katanya cuma perlu 2 minggu sekali, sampe gue mens, dan balik lagi kontrol ke Dr. Andrew.

Nah, pas yang terakhir itu, dimana gue cuma perlu cek 2 minggu sekali, gue nggak pernah cek lagi, asumsi gue udah turun lah, mendekati angka 0, karena sampe sekarang gw belom dapet mens.

Jadinya gue merasa bersalah loh, kenapa gue nggak terus cek tiap 2 minggu sekali ya, demi menghemat duit gitu. Si Hendi juga suruh gue cek aja deh, daripada nggak jelas gitu, koq bisa pusing mual setelah pijit.

Akhirnya besoknya setelah pijit-pusing-mual-laper itu, gue ke Pr*d*a untuk cek level beta HcG gue lagi. Pas dapet hasilnya, Duewewewew, kok angkanya melesat tinggi kayak roket gitu, dari yang sebelomnya cuma 10an pas awal Oktober, nah ini akhir November bisa 113,000 gitu.

Waduh, apa mola-nya numbuh lagi (istilah hamil anggur itu), ataukah gue hamil yah. Soalnya gue baca, mola dalam hamil anggur itu bisa numbuh lagi, dan itu merupakan hal serius yang harus ditindaklanjuti. Seremmm. Atau, kemungkinan lain, ya gue hamil lagi.

Tapi ya apa bisa, kan gue belom dapet mens setelah yang kemaren itu.

Ternyata bener sodar-sodara, setelah dikonfirmasi dari Dr. Andrew (obgyn gue), udah ada baby umur 8 minggu dengan detak jantungnya yang kedengeran kayak suara kaki kuda di dalam perut gue yang semakin gendut ini. Bentuknya pun udah keliatan jelas kayak janin seumuran itu.

Semua pertanyaan dan kebingungan gue pun terjawab sudah. Sekarang kehamilan gue ini udah 10-11 minggu.

Kaget, jelaslah. Tapi gue & Hendi menerima koq ... akhirnya ... setelah sempet bengong beberapa saat.

Si Darrent aja yang sebelomnya katanya nggak mau punya adik lagi, setelah gue kasih tau ini, dia seneng-seneng aja. Malah kadang suka cium-cium perut gue segala. Kalo si Aubrey sih belom ngerti ya. Kalo gue tunjuk perut gue, sambil bilang "baby" dia sih ikutan bilang "bee ... bee" karena sekarang ini emang saatnya dia ngikutin apa yang orang-orang ngomong.


So, when somebody asks me if I'm getting fat or my tummy getting bigger, I'd proudly say:

I'M NOT FAT . . .

I'M PREGNANT.


It's unexpected, but we think it's meant to be. We welcome it with joy.

Tuesday, November 16, 2010

2 buah Bakso Goreng Kepiting

Orang yang kenal gue, pasti pada tau kalo gue itu tukang makan. Itu juga menurun ke Darrent & Aubrey juga sepertinya. Gue sudah meilhat bakat makannya dari kecil. Kalo si Darrent mah ga usah ditanya deh. Cuma laki gue aja yang kadang ngga ce es kalo diajak pergi makan. Yang alesannya males lah, udah makan lah, yang di rumah ada makanan lah, yang kita uda kebanyakan makan diluar lah, yang banyak micin, nggak sehat lah, sampe yang "kamu itu yang ada dipikiran cuma makaaaannnn mulu." Hmmmhhh..

Minggu lalu, pas hari biasa, MIL gue dapet undangan makan dari temennya. Undangan makan meja katanya. Nggak boleh disia-siakan, karena MIL gue itu tukang makan juga. Hahaha ... Berhubung gue lagi kurang enak badan, flu, batuk & meriang gitu, gue males pergi lah. Tapi gue liat mukanya si MIL koq rada kecewa bener ya nggak ada temennya. Yauda, gue usul aja gimana kalo dia ajak si Darrent tuh. Nggak rugi deh ajak dia, dia doyan makan juga.

Akhirnya diajaklah si Darrent dan pegawai 1 orang buat temenin juga.

Pas Darrent pulang, dia samperin gue bilang "I got a surprise for you Mommy." terus dia kasih gue bungkusan plastik. Dia bilang "Bakso kepiting for Mommy."

Tentu saja sebagai emak yang baik, gue bilang thank you ke Darrent, sambil ngobrol-ngobrol tentang makanan apa yang dia makan tadi. Hahaha.

Beberapa hari sebelumnya, Darrent juga ikutan kondangan ama MIL, dia bawain pulang Nasi Bogana buat gw. Gw sih mikir, paling ini MIL gue yang suruh bungkusin buat gue di rumah gitu.

Naah, beberapa hari kemudian, gue dapet cerita lucu dibalik bakso goreng kepiting itu.

Pegawai yang ikut mertua ke undangan makan itu, cerita ke pegawai kantor gue.

Katanya, si Darrent lah yang minta ke si Ida (pegawai nyokap yang ikutan juga)supaya tuh bakso kepiting dibungkus dan dibawa pulang buat gue. Kira-kira ceritanya seperti ini deh.

Darrent: "Teh Ida, itu baksonya dibungkus aja, bawa pulang buat Mami."
Ida: "Jangan ah ko. Malu tau."
Darrent: "Nggak apa apa. Biasa juga gitu koq, ayo bungkus aja."
Si Ida nunda-nunda waktu buat bungkusin, dia nggak enak juga, secara cuma nebeng datengnya. Eeh nggak lama lagi, si tuan rumah yang ngundang bilang ke tamu-tamunya, kalo makanan yang masih ada, boleh dibawa pulang, daripada sayang nggak dimakan.
Darrent: "Naah kan teh Ida, aku bilang juga apa, boleh kan dibungkus."
Akhirnya si Ida ngebungkusin juga sambil ketawa-ketawa.

Ngga nyangka si Darrent segitu perhatiannya ama gue loh. Pas nerima tuh bakso goreng, gue beneran pikir itu idenya mertua yang suruh bungkusin. Ternyata si Darrent yang inget gue di rumah yang tukang makan yang nggak bisa ikutan makan enak.