Sunday, March 12, 2006

Rumah Susun Kebon Kacang

Image hosting by Photobucket

Mana sih yang lebih ekonomis/efisien? Tinggal di pinggiran kota di rumah berhalaman luas namun dengan jarak tempuh ke tempat kerja yang puluhan kilometer atau tinggal di dekat pusat kota di apartemen (atau rumah susun bagi mereka yang berkantung tipis) dengan waktu tempuh yang tidak lebih dari 30 menit?

Perumnas Rusun Kebon Kacang, seberang Sarinah Thamrin, belakang gedung PBB, Jalan Kebun Kacang XI, yang lebih mudah dicapai dari Jalan Wahid Hasyim, disanalah keputusan pilihan tempat tinggal kami jatuhkan.

Sebuah ide brilian dari Pemda DKI Jakarta, sebagai rusun sederhana pertama yang dibangun pada akhir tahun 1970-an, Rusun Kebon Kacang memiliki lokasi yang strategis. Cukup tua memang, namun kami para penghuninya masih bisa berbangga: walaupun nampak kumuh, kami tinggal di pusat kota; hanya 5 menit berjalan kaki menuju Silang Monas, -sebuah catatan waktu yang hanya bisa ditandingi oleh Bapak SBY!! Harga tanah disana? 12 - 16 juta per meter persegi! Oleh sebab itu, jangan kaget bila harga jual unit rumah susun type 21 pada tahun lalu mencapai harga Rp. 50 Juta (sebuah nilai yang besar mengingat masa guna bangunan yang hanya tersisa 4 tahun lagi).

Rusun Kebon Kacang memiliki 7 blok bangunan bertingkat empat yang masing-masing terdiri atas 96 unit rumah. terdapat dua type rumah berdasarkan ukuran: type-21, menyerupai studio tanpa sekat; dan type 42 yang terdiri atas dua kamar dan satu ruangan utama. Keduanya dilengkapi dengan satu kamar mandi, satu dapur dan satu teras untuk menjemur pakaian. Fasilitas listrik dan air bersih disubsidi oleh pemerintah, demikian pula dengan pelayanan gas terpusat. Rata-rata total pengeluaran untuk rumah type-42 tidak lebih dari Rp.200 ribu perbulan.

Status kepemilikan umumnya adalah hak milik dan hak guna bangunan selama 40 tahun, namun disana banyak ditemui pemilik rusun yang menyewakan rumahnya. Harga sewa bervariasi antara 5-6 juta per tahun untuk type-21 dan 10-12 juta untuk type 42. Bagi para pekerja yang ingin menyewa rumah di pusat kota, harga tersebut cukup murah bila dibandingkan dengan menyewa rumah tanah dengan harga minimal Rp. 10 juta.

Dengan pembagian administrasi RT/RW berdasarkan blok bangunan, kondisi keamanan dan ketertiban sosial relatif lebih terjaga. Para petugas keamanan tersedia 24 jam begitu pula dengan petugas kebersihan yang setiap hari bertugas mengangkut sampah dan membersihkan public space. Prasarana lain yang tersedia adalah masjid, tempat pertemuan umum bagi warga, kios/warung, lapangan olahraga dan layanan penjual makanan door to door! Bagi anda yang membawa kendaraan, jangan khawatir karena tersedia lahan parkir yang cukup luas dengan hanya membayar setoran Rp. 40 ribu perbulannya.

Aksesibilitas? Dilalui koridor I Transjakarta Busway, dengan waktu tempuh yang tidak bisa dianggap remeh: Ke Blok M, 20 menit, ke Stasiun Kota, 30 menit. Letaknya yang dekat dengan Sarinah dengan segala jenis resto yang tersedia 24 jam, membuat kami merasa hidup the metropolitan way!

By the way, gambar diatas bukanlah foto Rusun Kebon Kacang. Jangan pernah tergoda oleh gambar!

Tuesday, March 29, 2005

Mengharap Kesempurnaan

Buat para suami...
Renungkanlah...

Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
tidaklah setaqwa Aisyah... pun tidak setabah Fatimah...
Justru...
Isterimu hanyalah wanita akhir zaman
yang punya cita-cita menjadi solehah

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama...

Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya
Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya
Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya
Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya
Seketika isteri menjadi racun kamulah penawar bisanya
Seandainya isteri tulang yang bengkok berhati-hatilah meluruskannya

Pernikahan atau perkawinan menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dan ridho kepada Allah SWT
Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana...
justru kamu akan tersentak dari alpa

Kamu bukanlah Rasulullah SAW
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah
Cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi soleh...



Buat para isteri...
Renungkanlah...

Pernikahan atau perkawinan membuka tabir rahasia
Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad SAW
Tidaklah setaqwa Ibrahim
Pun tidak setabah Ayyub atau pun segagah Musa...
apalagi setampan Yusuf
Justru...
Suamimu hanyalah lelaki akhir zaman
yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama...

Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya
Suami adalah nahkoda kapal, kamu navigator-nya
Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya
Seketika suami menjadi bisa,kamulah penawar obatnya
Seandainya suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya

Pernikahan ataupun perkawinan mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah SWT
Karena memiliki suami yang tak segagah mana...
justru kamu akan tersentak dari alpa

Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah...



Justru itu wahai para suami dan isteri

Jangan menuntut terlalu tinggi seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya
Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah andai diri tidak semulia Rasulullah?
Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf seandainya kasih tak setulus Zulaikha?
Tidak perlu mencari isteri secantik Balqis andai diri tidak sehebat Sulaiman
Dan tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah

Dikutip dari Sarikata.com
-------------------------------------------------------------------

Setelah membaca tulisan ini, kenapa yang ada di kepala saya hanya pertanyaan ini:
"Secantik apakah Balqis?"

Wednesday, March 16, 2005

Prelude

Salah satu situs di jaringan luas dunia yang bisa diakses melalui rentetan huruf:
http://www.situskecil.blogspot.com


Image hosted by Photobucket.com

hypertexttransferprotocol://worldwideweb. situskecil.blogspot.commercial
Yang artinya kira-kira begini:
"Pakailah aturan transfer hypertext untuk mengakses arsip dokumen di web yang namanya 'situskecil' dengan domain blogspot! Oh ya, dan jangan kaget kalau ada banyak iklan, karena alamat ini komersial."

Ingin tahu apa itu hypertext? Adakah alamat situs yang tidak dimulai dengan 'http'? Atau mengapa '.com' (baca dotcom) tidak dipakai untuk situs pendidikan atau organisasi pemerintahan? Selamat! Anda boleh menutup situskecilku ini, karena isinyatidak akan membahas hal sedetail itu.

Selamat datang dan happy reading!

Monday, March 07, 2005

Open Your Eyes

Image hosted by Photobucket.com

Friday, March 04, 2005

Nafas Pertama

Seperti bayi yang baru lahir. Sebuah kehidupan baru yang muncul, belajar dan akan terus belajar. Tapi untuk sekarang, cukup engkau menangis sekerasnya nak. Jangan ragu, kamu baru saja terlihat oleh dunia...