Rumah Susun Kebon Kacang
Mana sih yang lebih ekonomis/efisien? Tinggal di pinggiran kota di rumah berhalaman luas namun dengan jarak tempuh ke tempat kerja yang puluhan kilometer atau tinggal di dekat pusat kota di apartemen (atau rumah susun bagi mereka yang berkantung tipis) dengan waktu tempuh yang tidak lebih dari 30 menit?
Perumnas Rusun Kebon Kacang, seberang Sarinah Thamrin, belakang gedung PBB, Jalan Kebun Kacang XI, yang lebih mudah dicapai dari Jalan Wahid Hasyim, disanalah keputusan pilihan tempat tinggal kami jatuhkan.
Sebuah ide brilian dari Pemda DKI Jakarta, sebagai rusun sederhana pertama yang dibangun pada akhir tahun 1970-an, Rusun Kebon Kacang memiliki lokasi yang strategis. Cukup tua memang, namun kami para penghuninya masih bisa berbangga: walaupun nampak kumuh, kami tinggal di pusat kota; hanya 5 menit berjalan kaki menuju Silang Monas, -sebuah catatan waktu yang hanya bisa ditandingi oleh Bapak SBY!! Harga tanah disana? 12 - 16 juta per meter persegi! Oleh sebab itu, jangan kaget bila harga jual unit rumah susun type 21 pada tahun lalu mencapai harga Rp. 50 Juta (sebuah nilai yang besar mengingat masa guna bangunan yang hanya tersisa 4 tahun lagi).
Rusun Kebon Kacang memiliki 7 blok bangunan bertingkat empat yang masing-masing terdiri atas 96 unit rumah. terdapat dua type rumah berdasarkan ukuran: type-21, menyerupai studio tanpa sekat; dan type 42 yang terdiri atas dua kamar dan satu ruangan utama. Keduanya dilengkapi dengan satu kamar mandi, satu dapur dan satu teras untuk menjemur pakaian. Fasilitas listrik dan air bersih disubsidi oleh pemerintah, demikian pula dengan pelayanan gas terpusat. Rata-rata total pengeluaran untuk rumah type-42 tidak lebih dari Rp.200 ribu perbulan.
Status kepemilikan umumnya adalah hak milik dan hak guna bangunan selama 40 tahun, namun disana banyak ditemui pemilik rusun yang menyewakan rumahnya. Harga sewa bervariasi antara 5-6 juta per tahun untuk type-21 dan 10-12 juta untuk type 42. Bagi para pekerja yang ingin menyewa rumah di pusat kota, harga tersebut cukup murah bila dibandingkan dengan menyewa rumah tanah dengan harga minimal Rp. 10 juta.
Dengan pembagian administrasi RT/RW berdasarkan blok bangunan, kondisi keamanan dan ketertiban sosial relatif lebih terjaga. Para petugas keamanan tersedia 24 jam begitu pula dengan petugas kebersihan yang setiap hari bertugas mengangkut sampah dan membersihkan public space. Prasarana lain yang tersedia adalah masjid, tempat pertemuan umum bagi warga, kios/warung, lapangan olahraga dan layanan penjual makanan door to door! Bagi anda yang membawa kendaraan, jangan khawatir karena tersedia lahan parkir yang cukup luas dengan hanya membayar setoran Rp. 40 ribu perbulannya.
Aksesibilitas? Dilalui koridor I Transjakarta Busway, dengan waktu tempuh yang tidak bisa dianggap remeh: Ke Blok M, 20 menit, ke Stasiun Kota, 30 menit. Letaknya yang dekat dengan Sarinah dengan segala jenis resto yang tersedia 24 jam, membuat kami merasa hidup the metropolitan way!
By the way, gambar diatas bukanlah foto Rusun Kebon Kacang. Jangan pernah tergoda oleh gambar!

